MENYIKAPI ORANG TUA PEMARAH
MENYIKAPI ORANG TUA PEMARAH
Surga ditelapak kaki ibu. Demikian kata kiasan yang pasti tidak asing didengar oleh setiap insan manusia di manapun, kata kiasan yang memiliki makna bahwasanya segala suatu kebaikan ialah suatu kelakuan yang dimana kelakuan tersebut diridhoi, direstui dengan tulus, diterima dan dianggap baik oleh seorang ibu.
Lalu siapa sebenarnya ibu? Ibu adalah orang tua dari setiap individu didunia ini. dan siapa pula sebenarnya orang tua ini? Orang bilang orang tua adalah seseorang yang harus dihormati, disanjung, dan dijaga nama baiknya. Apa yang dikatakan orang-orang memang benar, orang tua adalah orang yang harus dihormati, disanjung, dan dijaga nama baiknya, karena orang tua merupakan orang yang paling berjasa bagi kehidupan seorang anak dari masa kecil hingga masa dewasanya.
Setiap orang tua pasti selalu menginginkan yang terbaik untuk anaknya, maka dari itu seorang ibu atau orang tua pastinya memiliki karakter dan cara masing-masing untuk mendidik anaknya, beberapa menggunakan cara dengan memanjakan anak-anaknya, beberapa lagi orang tua menggunakan cara yang keras untuk mendidik anaknya, tapi tidak sedikit juga orang tua yang menggunakan cara yang berlebihan dan terlewat keras dalam mendidik anak-anaknya, seperti mudah marah terhadap anak overprotective terhadap anak-anaknya.
Karakter orang tua yang pemarah tentunya akan memiliki dampak yang negatif pada si anak itu sendiri, seperti pembangunan karakter si anak yang tentunya tidak akan baik. Seperti dalam kasus orang tua yang bersifat pemarah dalam mendidik anak-anaknya, orang tua memberi pelajaran kepada anak-anaknya dengan ditambahkan emosi yang meluap-luap, entah itu emosi lisan yang dilampiaskan dengan omelan-omelan atau dengan kekerasan fisik seperti menjewer atau memukul. Misalnya, seorang ibu menyuruh anaknya untuk membersihkan rumah siibu menyuruh anaknya dengan nada yang keras dan membentak. Dan orang tua yang mendidik anaknya dengan cara kekerasan tidak aneh jika dilanjutkan dengan jeweran atau pukulan. Atau contoh lainnya jika si anak melakukan suatu kesalahan orang tua dari si anak memakinya didepan teman-temannya atau orang-orang lain yang ada disaat si anak sedang dimaki. Bila dilihat perilaku orang tua yang seperti itu dengan hati nurani tentu saja hal yang seperti itu terlihat miris, walaupun sikap orang tua yang seperti itu tidak jarang dan sering dijumpai disekitar, namun apa yang akan terjadi dengan perkembangan psikis dan pembentukan karakter si anak jika terus dididik dengan cara seperti itu yang dididik dengan cara keras dan kerap dimarahi, pembentukan karakter si anak pasti akan membentuk karakter individu yang jauh berbeda dengan anak yang dididik dengan cara yang baik dan wajar dan si anak akan menjadi anak yang keras kepala, pendiam, penakut, sulit bergaul dan tidak bisa percaya pada diri sendiri. Selain itu efek lainnya dari sikap dan cara mendidik anak yang kelewat keras tentunya akan membuat si anak menjadi anak yang pemurung, sering berdiam diri, menyendiri memisahkan dirinya dari keramaian dan membuat si anak kesulitan dalam berkreasi yang disebabkan karena dia tidak yakin dengan apa yang dilakukannya karena dia sering dibentak dengan menjelek-jelekannya didepan umum. Dan efek dari sikap orang tua yang kelewat keras ini tidak akan berhenti dimasa anak-anak saja, sifat yang keras kepala, pendiam, penakut, sulit bergaul, suka memisahkan diri dari keramaian, tidak percaya diri dan kesulitan berkreasi ini akan berlanjut sampai si anak dewasa, memiliki pekerjaan dan memiliki anak lagi, dan bukan hal yang mustahil jika si anak yang dulunya dididik dengan cara kelewat keras akan trauma dan melakukan hal dan menggunakan cara didik yang sama kelewat keras pada anaknya.
Lalu bagaimana cara menyikapi orang tua yang pemarah ini? Dari sisi seorang guru yang anak muridnya memimiliki orang tua yang bersikap kelewat keras dalam mendidik dan dari sisi si anak sendiri. Dari sisi si anak sendiri sebenarnya sulit untuk mencari solusinya dan hampir tidak ada cara untuk si anak untuk menyikapi orang tua yang pemarah. Karena bagaimanapun si anak tidak mungkin ada cara untuk melawan orang tua, tetapi ada beberapa cara untuk si anak untuk menghindari efek negatif pembangunan karakter dari sikap orang tua yang mendidik dengan cara kelewat keras. Caranya sebagai seorang anak harus mencoba berpikir positif berpikir “saya hanya sebagai seorang anak, orang tua saya berhak melakukan apa saja terhadap saya karena mereka sudah memberikan hidupnya untuk saya, ibu saya melahirkan saya, ayah saya bekerja seharian untuk dapat mencukupi kebutuhan saya, yang dilakukan mereka bukanlah untuk menyiksa saya tetapi untuk membuat saya kuat menjalani kehidupan saya dimasa depan”. Namun hanya dengan berpikir positif pastinya tidak akan mudah dan tidak akan merubah sikap dari orang tua itu sendiri, maka dari itu ada cara lain yaitu dengan cara mencoba mencari buku atau sebuah artikel yang membicarakan efek samping dari cara didik orang tua yang kelewat keras terhadapa anak lalu memberikan buku atau artikel itu kepada orang tua, atau langsung membicarakannya antara anak dan orang tua, misalnya si anak mengatakan pada ibunya “saya tidak suka jika ibu membicarakan kejelekan saya atau membentak saya didepan umum, karena saya sangat malu dan sakit hati”. Dari sisi seorang guru yang memiliki anak murid yang orang tuanya pemarah seorang guru memiliki beberapa sikap yang bisa dilakukan terhadap si orang tua pemarah ini. Seperti pada saat adanya pengambilan raport, seorang guru bisa membicarakan tentang sikap pemarah si orang tua pada orang tua murid itu sendiri, membincangkan tentang efek sikap pemarah pada anak yang dapat membuat pembangunan karakter yang buruk pada si anak. Dan mengajari si orang tua murid agar dapat menciptakan kedekatan dengan anak sehingga saat hubungan orang tua dan anak sudah dekat si orang tua dapat menjelaskan pada si anak kenapa bersifat pemarah dan mungkin saja disaat hubungan kedekatan itu si orang tua bisa berubah dan berjanji pada anaknya sendiri bahwa tidak akan menjadi orang tua yang pemarah lagi. Sebenarnya dalam kasus orang tua yang pemarah ini satu-satunya cara untuk mengubah cara orang tua mendidik dari cara yang kelewat keras ke cara yang baik dan wajar hanyalah dari kesadaran si orang tua itu sendiri, menyadari bahwa anak akan memiliki karakter yang buruk jika dididik dengan cara yang tidak wajar. Dan bagi si anak yang dididik dengan cara yang keras dan tidak wajar harus berpikir kalau dia tidak akan melakukannya lagi kepada anaknya nanti seperti apa yang dapatkan, dan akan mendidik anaknya walaupun dengan keras tetapi dengan cara yang baik dan wajar, hanya dengan cara itu kasus orang tua pemarah akan berkurang
EmoticonEmoticon