Tanda bahaya pernikahan


Berikut ini enam tanda bahaya pernikahan Anda bermasalah berdasarkan penjelasan dari Dr. Charles dan Dr. Elibaeth penulis buku 'Golden Anniversaries: The Seven Secrets of Successful Marriage and Simple Things Matter in Love and Marriage':

1. Tidak Menghargai
Pernikahan berada dalam kondisi bahaya ketika salah satu pihak atau malah kedua pihak menunjukkan sikap saling tidak menghargai dan menghormati satu sama lain. Pada kondisi ini, kebencian dan dendam sudah lebih menguasai ketimbang cinta dan kesabaran. Pasangan memilih menghindar satu sama lain. Menyedihkannya, ketika berjauhan atau menjauh, mereka lebih bahagia ketimbang saat bersama.

2. Intens Berbeda Pendapat dan Bertengkar
Pertengkaran hal biasa dalam sebuah hubungan. Dengan bertengkar, Anda bisa lebih memahami satu sama lain. Namun kalau pertengkaran terjadi lebih sering dan intens, ini bisa berbahaya. Apalagi kalau Anda dan suami sudah saling mengucapkan kata yang menyakitkan satu sama lain. Pertengkaran dikatakan sehat jika tidak menyerang secara pribadi, tapi membahas bagaimana mengatasi hal yang dipertengkarkan itu.

3. Tidak Ada Lagi Saling Kompromi
Selain saling menghargai, salah satu kunci keutuhan sebuah pernikahan adalah kompromi. Ketika Anda dan si dia menikah, kompromi dalam hal apapun akan terus dilakukan sampai maut memisahkan. Namun jika di tengah perjalanan, salah satu pihak tidak lagi mau berusaha untuk berkompromi, menurut Dr. Kaye, pernikahan itu bukan lagi pernikahan yang sehat.

4. Stop Berkomunikasi
Masalah dalam sebuah pernikahan bisa diselesaikan asalkan kedua belah pihak mau saling bicara secara terbuka. Jika ternyata pernikahan Anda sampai pada titik dimana Anda dan suami hanya membicarakan hal-hal yang terlalu biasa, seperti siapa yang harus membeli buah, itu artinya hubungan tersebut bermasalah.

5. Tidak Lagi Menjadi Tim
Kenyataannya setelah menikah Anda dan suami adalah sebuah tim. Pasangan dengan hubungan pernikahan yang sehat bekerja layaknya tim, mulai dari mengurus anak, mengerjakan tugas rumah hingga saling mendukung karir dan ambisi masing-masing. Jika suami-istri mulai saling menjauh atau tidak lagi bekerjasama dalam menghadapi masalah sehari-hari, itu adalah tanda adanya masalah serius.

6. Makin Jarang Intim
Pasangan dengan pernikahan yang berada di ambang perceraian semakin jarang intim secara seksual. Pasangan tidak lagi menjadi suami-istri, tapi hanya teman sekamar. Mereka tinggal di atap yang sama, namun tidak berbagai keintiman dalam sebuah pernikahan. Keintiman menyedihkannya dianggap sebagai bagian dari masa lalu. Keintiman di sini bukan hanya sekadar seks. Keintiman adalah ketika Anda berpelukan di pagi hari atau malam sebelum tidur, bergandengan tangan saat jalan bersama dan saling menyentuh ketika santai atau dalam kesempatan apapun.

1 komentar:


EmoticonEmoticon